link pemburu dollar

Senin, 29 Oktober 2012

Aku Di Neraka,Katanya



Seperti ziarah sebelumnya,selesai berdo’a aku duduk di sebelah pemakaman Kakek.Ada yang aneh sore itu,kurasakan seperti ada seseorang yang menuipkan nafasnya ke telingaku,tangan kananku juga terasa dingin,seperti ada yang menyentuhnya.kupejamkan mataku agar aku bisa tak melihat sesuatu yang terjadi di sekitarku dan aku meneruskan do’a ku.
“Kakek?kenapa kakek bisa disini?kita dimana?”tanyaku kaget setelah membuka mata dan berada di tempat yang berbeda.
“Kau pecaya siksa neraka?”
“Iya Kek,kenapa?”
“Apa kau mau melihatnya?”
Bulu kudukku merinding mendengar pertanyaan itu.
“Kalau kamu mau,sekarang pejamkan mata kamu dan pegang tangan Kakek.”
Hampir dua menit aku terpejam,aku semakin takut dengan keadaan.”Inikah ajalku?”pertanyaan menakutkan itu selalu keluar dari benakku.
“Sekarang buka matamu.”
“Astaghfirullohal’adzim.”
Aku sangat terkejut dan juga takut dengan apa yang ku lihat sekarang.perempuan yang digantung dengan rambutnya.lidahnya memanjang melingkari menutupi lehernya.
“Dosa apa yang telah ia lakukan kek?”Tanya ku dengan suara terbata-bata karena takut melihat kejadian itu
“Ketika hidup di dunia,ia selalu memamerkan keindahan rambutnya kepada semua laki-laki yang dilihatnya, sering menyakiti suaminya dengan ucapanya,ia juga  tidak pernah bersuci,sholat,bahkan tak pernah berpuasa.”
Aku takut,dan sangat takut ketika kawanan kalajengking dan ular menyerangnya,akupun berusaha menjauh.Aku terkejut lagi setelah  ku membalikkan badan ketika hendak menjauh,seorang perempuan yang digantung dengan kedua buah dadanya, api yang ada dibawahnya mulai mengangah,ia menjerit dan meminta tolong,saat mulutnya terbuka,diguyurkan kedalamnya timah panas yang mendidih.
“Nak,inilah siksaan seorang istri yang selalu berbohong dan suka mengadu domba,sering menginjak tempat tidur suaminya.”
“Hanya meninjak tempat tidur suaminya ia di gantung dengan kedua buah dadanya kek?”
“Perlu kamu tahu nak,perempuan lah yang menjadi penghuni terbanyak di neraka.Kelak ketika sudah menikah,didiklah istrimu agar menjadi istri yang sholehah.”
“Ia kek.”sahutku
Kobaran api itu semakin membesar menghampiri ku,dan sepertinya mengejarku,ku putuskan untuk berlari menjauh,rasa takutku semakin memuncak,ada sesuatu yang membuat kaki ku tersandung,aku terjatuh tepat di atas pemakaman kakek.

Tidak ada komentar: