mataku telah terbiasa terjaga ketika malam menjelang
bibirku telah terbiasa tersenyum ketika belati menusuki punggung
hatiku telah terbiasa terluka ketika madu menjelma racun
jiwaku telah terbiasa terbang di antara gelap awang
mengunjungimu
mengunjungimu
mengunjungimu
membelai tubuhmu
mengobati luka hatimu
mendengar segala resahmu
memandang segala senyummu
dan, aku berikan segala padamu
segala pintamu
agar kelak kau mampu terbang kembali mewarnai langit kelabu di atas sana
dan, aku hanya minta padamu
lukislah pelangi kembali dalam senyummu
lukislah pelangi kembali dalam hatimu
lukislah pelangi kembali dalam hidupmu
hingga kelak, aku kan menutup mataku dengan tersenyum menatap pelangi itu dalam hatimu
bibirku telah terbiasa tersenyum ketika belati menusuki punggung
hatiku telah terbiasa terluka ketika madu menjelma racun
jiwaku telah terbiasa terbang di antara gelap awang
mengunjungimu
mengunjungimu
mengunjungimu
membelai tubuhmu
mengobati luka hatimu
mendengar segala resahmu
memandang segala senyummu
dan, aku berikan segala padamu
segala pintamu
agar kelak kau mampu terbang kembali mewarnai langit kelabu di atas sana
dan, aku hanya minta padamu
lukislah pelangi kembali dalam senyummu
lukislah pelangi kembali dalam hatimu
lukislah pelangi kembali dalam hidupmu
hingga kelak, aku kan menutup mataku dengan tersenyum menatap pelangi itu dalam hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar